Jaganesia.com

Bersama Menjaga Indonesia

Advertisement

Memoles Wisata Geopark Meratus setelah Resmi Jadi UNESCO Global Geopark

Banjarbaru, Jaganesia.com – Geopark Meratus di Kalimantan Selatan resmi menjadi UNESCO Global Geopark. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menindaklanjutinya dengan berupaya memoles daya tarik wisata geopark untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Gubernur Kalsel Muhidin menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas pengakuan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) terhadap Geopark Meratus di Kalsel. Kini, Geopark Meratus menjadi salah satu dari 12 UNESCO Global Geopark di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir Pemprov Kalsel cukup getol memperjuangkan Geopark Meratus agar diakui UNESCO. Oleh karena itu, keberhasilan menjadi UNESCO Global Geopark perlu ditindaklanjuti dengan menjadikan Geopark Meratus sebagai ikon di setiap daerah kabupaten/kota.

”Saya ingin setiap kabupaten/kota memiliki ikon daerah yang menunjukkan sisi Geopark Meratus. Untuk itu, potensi pariwisata yang ada di setiap daerah harus terus ditingkatkan,” kata Muhidin di Banjarbaru, Kamis (24/4/2025).

Menurut Muhidin, potensi wisata geopark yang ada di setiap daerah mesti dimunculkan dan dijadikan sebagai ikon pariwisata. Misalnya di Kabupaten Barito Kuala dan Kota Banjarmasin yang memiliki satwa khas bekantan yang hidup berdampingan dengan masyarakat, maka itu harus ditampilkan sebagai ikon kabupaten/kota tersebut.

Selanjutnya, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdapat kawasan wisata Loksado dengan arung jeram menggunakan rakit bambu atau bamboo rafting sebagai ikon wisatanya. Di Kabupaten Banjar ada Pasar Terapung Lok Baintan sebagai ikon wisata.

”Potensi wisata alam dan budaya yang ada di setiap daerah harus ditampilkan dan terus dikembangkan supaya tidak sekadar menjadi slogan,” ujarnya.

Muhidin memastikan, pengembangan Geopark Meratus tetap memperhatikan kelestarian alam Pegunungan Meratus. Sebab, keindahan wisata alam dan budaya itulah yang ditawarkan Geopark Meratus kepada dunia.

”Untuk itu, saya mengajak seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) untuk bersama-sama meningkatkan pariwisata Geopark Meratus,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin mengatakan, status UNESCO Global Geopark membuka peluang besar untuk pengembangan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, serta promosi budaya Kalsel di kancah global.

”Platform Geopark Meratus bukan hanya soal ekonomi, tetapi bagaimana budaya dan lingkungan tetap lestari. Itu adalah fondasi utama bagi pembangunan yang berkelanjutan,” katanya.

Menurut Syarifuddin, Geopark Meratus menyimpan kekayaan yang luar biasa, tak hanya keindahan lanskap alam, tetapi juga biodiversitas dan budaya. Dari hutan hujan tropis yang menjadi habitat orangutan dan bekantan, hingga kearifan lokal dan cerita rakyat suku Dayak yang masih hidup dan lestari di tengah masyarakat.

”Pengakuan dari UNESCO ini diharapkan mampu mengangkat taraf hidup masyarakat sekitar, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis kearifan lokal,” katanya.

Peluang ekonomi

Penetapan Geopark Meratus menjadi UNESCO Global Geopark berbarengan dengan Geopark Kebumen di Jawa Tengah. Kedua geopark tersebut ditetapkan dalam sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Perancis pada 2-17 April 2025.

Dengan penetapan dua geopark tersebut, maka geopark di Indonesia yang berstatus UNESCO Global Geopark kini berjumlah 12, yaitu Geopark Batur, Gunung Sewu, Gunung Rinjani, Ciletuh, Danau Toba, Ijen, Belitung, Maros Pangkep, Merangin, Raja Ampat, Kebumen, dan Meratus.

Menurut Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus Hanifah Dwi Nirwana, penetapan Geopark Meratus membuka peluang besar untuk kemajuan pariwisata di Kalsel. Lewat jejaring internasional, Geopark Meratus akan menjadi salah satu tujuan wisata global.

”Ini tentu saja akan membuka peluang ekonomi yang menguntungkan masyarakat dan menunjang kesejahteraan warga. Untuk itu, kelestarian tradisi dan budaya serta lingkungan perlu terus dijaga,” katanya.

Geopark Meratus di Kalsel pertama kali dideklarasikan sebagai Geopark Nasional Pegunungan Meratus pada 24 Februari 2019. Saat itu deklarasi berlangsung di Kiram Park, Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.

Komite Nasional Geopark Indonesia pada 30 November 2018 menetapkan Pegunungan Meratus sebagai salah satu geopark atau taman bumi nasional. Pegunungan yang terbentuk sekitar 150 juta tahun yang lalu itu mengandung ofiolit tertua di Indonesia.

Geopark Meratus memiliki 54 situs yang terbagi dalam empat rute, yakni Barat, Utara, Timur, dan Selatan. Beberapa situs di antaranya, yaitu Pasar Terapung Lok Baintan, Museum Wasaka, Kampung Tradisional Sasirangan, Pusat Konservasi Bekantan Pulau Curiak, Bukit Matang Kaladan, Waduk Riam Kanan, dan Hutan Hujan Tropis Kahung. (JY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *